Jumat, 26 Februari 2010

What is a Salafi and What is Salafism ?

The reader will notice that the word "Wahhabi" is always indented with quotation marks here at TheWahhabiMyth.com. Those who are labelled with this word do not themselves use this term, as it is used as a means of belittlement. The reasons for the rejection of this term are clearly outlined throughout this book. The correct way of referring to them is by terming them Salafis, as they are those who adhere to the way of the Salaf - the Prophet Muhammad (may Allah raise his rank and grant him peace) and his companions.
Following the way of the Salaf is the way which has been legislated in the Quran and Sunnah, the very sources of Islam. The Prophet (may Allah raise his rank and grant him peace) said to his daughter Fatimah: "Indeed, I am for you a blessed Salaf."

Who Is Allah ???

Allah
Is Allah the "God of the Muslims"?
"Allah, there is none deserving worship other than Him, the Ever-Living, the Sustainer of everything. Neither slumber nor sleep overtake Him. To Him belongs all that is in the heavens and all that is on earth..."
- Quran 2:255
Since September 11, many people have heard the name Allah for the first time. Europeans are used to hearing the word God in English, Got in Afrikaans, Gott in German and Gudd in the Scandanavian languages. The word Allah seems like something foreign to them, and therefore, they usually dismiss the whole concept of Allah as being a foreign God of a foreign religion.


Kamis, 25 Februari 2010

Janji Setia Seorang Muslim

Penulis : Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar
 
 عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: بَايَعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَلَى إِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
 Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mengucapkan ba’iat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan bersikap nush (berniat baik) bagi setiap muslim.”
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu meriwayatkan hadits ini melalui jalan Musaddad, dari Yahya, dari Ismail, dari Qais bin Abi Hazim, dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu.
Nama lengkap Musaddad adalah Musaddad bin Musarhad bin Musarbal bin Mustaurad Al-Asadi Abul Hasan Al-Bashri. Musaddad sendiri adalah sebuah gelar, adapun nama beliau adalah Abdul Malik bin Abdul ‘Aziz.

Bai’at Bid’ah di Kalangan Hizbiyyah

Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Di antara manhaj bid’ah di dalam Islam adalah apa yang dilakukan sebagian kelompok yang mengatasnamakan Islam, yang terjerumus ke dalam fitnah hizbiyyah. Mereka menerapkan hadits-hadits tentang bai’at, yang seharusnya dipahami sebagai kewajiban taat seorang muslim kepada pemerintahnya, namun diarahkan kepada kelompok mereka masing-masing, yang mewajibkan para pengikutnya untuk berbai’at kepada pemimpin kelompoknya. Barangsiapa yang tidak berbai’at kepadanya (pemimpin kelompok) maka dia mati jahiliah. Lalu dibangun di atas pemahaman ini bahwa yang dimaksud mati jahiliah adalah kafir dan keluar dari Islam. Sehingga yang tidak berbai’at kepada pimpinan jamaahnya dianggap kafir dan halal darahnya.

Konsekuensi Bai’at

 Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Apabila seorang muslim telah berbai’at kepada pemimpin yang sah, maka konsekuensi dari bai’at tersebut adalah:
1) Mendengar dan taat
Telah kami sebutkan sebagian dalil tentang kewajiban taat kepada pemimpin yang sah. Namun ada beberapa keadaan di mana seseorang tidak wajib untuk menaati pemimpin. Di antaranya:
a) Apabila pemimpin memerintahkan kepada maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Bagaimana Seseorang Berbai’at?

Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Dalam berbai’at, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

Jabatan tangan yang disertai ucapan
Yaitu dengan mendatangi seorang yang dibai’at dan berjabat tangan dengannya lalu mengucapkan pernyataan bai’atnya. Ini yang biasa dilakukan oleh ahlul halli wal ‘aqdi dan orang yang memungkinkan untuk datang kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Kapan Bai’at Dianggap Sah?

Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Bai’at yang dilakukan kepada seseorang dianggap sah jika:

Pertama: pemimpin terdahulu menentukan penggantinya.
Hal ini sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyerahkan urusan khilafah kepada Abu Bakr Ash-Shiddiq rahiyallahu ‘anhu menurut sebagian pendapat para ulama1. Demikian pula Abu Bakr rahiyallahu ‘anhu yang telah menyerahkan tampuk khilafah kepada ‘Umar bin Al-Khaththab rahiyallahu ‘anhu, Mu’awiyah bin Abi Sufyan rahiyallahu ‘anhuma yang menyerahkan khilafah kepada anaknya, Yazid bin Muawiyah.

Hukum Membatalkan Bai’at

 Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Bai’at merupakan ikatan janji, dan seorang muslim diperintahkan untuk menyempurnakan ikatan janji tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ

Siapakah yang Wajib Dibai’at

 Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Dalil-dalil yang disebutkan dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam semuanya menunjukkan bahwa bai’at tersebut tidak diberikan kecuali kepada waliyyul amri, penguasa sebuah negeri. Baik ia disebut khalifah, presiden, raja, atau yang lainnya. Alasan yang menunjukkan bahwa yang wajib dibai’at adalah seorang penguasa negeri/pemerintah, di antaranya:
1. Konsekuensi dari bai’at seseorang adalah kewajiban mendengar dan taat kepada orang yang dibai’at.

Bai’at dalam Timbangan As-Sunnah

 Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Definisi bai’at
Bai’at secara bahasa berasal dari kata بَايَعَ-مُبَايَعَةٌ yang bermakna saling mengikat janji. Disebut mubaya’ah karena diserupakan seperti dua orang yang saling menukar harta, di mana salah satunya menjual hartanya kepada yang lain. (Lihat Lisanul ‘Arab 8/26, ‘Umdatul Qari 1/154, Tajul ‘Arus 20/370)
Adapun secara istilah, diterangkan oleh Badruddin Al-’Aini rahimahullahu:

Bercermin dari Bai’at Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Penulis : Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin
 
Telah menjadi tabiat, dalam dakwah ditaburi beragam aral merintang. Jalan yang ditempuh dipenuhi onak duri. Curam, tajam, mendaki, dan banyak ranah terjal yang mesti dilalui. Tantangan demi tantangan akan senantiasa menghadang. Sulit tiada terperi. Duka nan lara pun akan datang silih berganti. Susul-menyusul bagai gelombang ombak yang tiada pernah berhenti. Potret tabiat dakwah ini secara nyata bisa dicermati dari perjalanan dakwah para nabi dan rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala. Al-Qur’an telah banyak menggambarkan hal itu. Beragam tindak sarkasme seperti cemooh, menjuluki dengan sesuatu yang tiada patut, pelecehan, hardikan, dan kata-kata kasar lainnya kerap menghambur dari lisan orang-orang yang menyimpan hasad serta permusuhan terhadap dakwah dan pelaku dakwah. Tak hanya itu, boikot bahkan ancaman bunuh pun bisa mewarnai perjalanan dakwah.

Senin, 22 Februari 2010

Sufi Adalah Pengikut Firqah Asy’ariyah

Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak

Barangsiapa menelaah hakikat shufiyah khususnya dalam masalah akidah, niscaya akan mendapati betapa kentalnya hubungan shufiyah dengan akidah Asy’ariyah. Di antara buktinya adalah pemikiran tokoh-tokoh mereka dari zaman dahulu sampai sekarang. Sebelum kita membahas bukti hubungan mereka, mari kita sedikit mengulas siapakah Asy’ariyah?

Perkataan Ulama Tentang Sufi

Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak
 
Celaan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu terhadap shufiyah
Shufiyah bukanlah pengikut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu. Di antara buktinya adalah banyaknya celaan dari Al-Imam Asy-Syafi’i dan lainnya terhadap mereka.
Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu: “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”

Siapakah Sufi?

Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak
 
Kelompok Shufiyah (Sufi) telah menyebar di dunia Islam, sehingga kaum muslimin pun terbagi dua dalam menyikapi mereka. Ada yang mendukung dan ada yang menentang. Agar seseorang bisa menentukan berada di pihak yang mana dan bisa menyikapi mereka dengan benar, hendaknya ia mengetahui hakikat shufiyah yang sebenarnya. Benarkah pengakuan mereka sebagai pengikut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu? Apakah mereka sesuai dengan ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah?

Mengenal Lebih Dekat Al-Imam Muhammad Ibn Idris Asy-Syafi’I rahimahullahu

Penulis : Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc

Ulama adalah pewaris para nabi. Keberadaannya di tengah umat bagai pelita dalam kegelapan. Titah dan bimbingannya laksana embun penyejuk dalam kehausan. Keharuman namanya pun seakan selalu hidup dalam sanubari umat.

Dengan segala hikmah dan kasih sayang-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Hakim lagi Maha Rahim tak membiarkan umat Islam –dalam setiap generasinya– lengang dari para ulama. Diawali dari para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam manusia terbaik umat ini, kemudian dilanjutkan oleh para ulama setelah mereka, dari generasi ke generasi.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Telah Wafat

 Penulis : Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar

Dari Abu Hurairah rahiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَجْعَلُوْا بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا وَلاَ تَجْعَلُوْا قَبْرِيْ عِيْدًا وَصلُّوْا عَلَيَّ
فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِيْ حَيْثُ كُنْتُمْ
“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, jangan pula kalian menjadikan kuburku sebagai ied, dan bershalawatlah kalian untukku. Karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada.”

Al-Imam Asy-Syafi’i dan Qashidah Al-Burdah

 Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman

Ilmu dan keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menyertai hamba-Nya. Kasih sayang-Nya senantiasa menyelimuti kehidupan mereka dan kebijaksanaan-Nya selalu mengiringi langkah mereka. Namun kelalaianlah yang telah menjadikan manusia itu lupa akan semuanya. Bukan hanya sekadar lupa –di mana itu lebih ringan–, namun lupa diiringi dengan penentangan terhadap kebijaksanaan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta melanggar segala perintah dan larangan-Nya. Kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala mereka balas dengan berbuat keji dan berbuat zalim, padahal kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala meliputi segala sesuatu.

Tafsir Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu Bukan Tafsir Sufi

 Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu merupakan salah seorang tokoh Ahlus Sunnah yang dikenal memiliki keilmuan agama di berbagai bidang, termasuk pula dalam ilmu tafsir. Beliau merupakan salah satu rujukan pada zamannya, yang menjadi tempat bertanya kaum muslimin dalam penafsiran Al-Qur’an.
Ahmad bin Muhammad Asy-Syafi’i berkata: “Aku mendengar ayahku dan pamanku berkata: Adalah Sufyan bin Uyainah rahimahullahu, jika ada seseorang datang kepadanya bertanya tentang tafsir dan fatwa, maka beliau menoleh kepada Al-Imam Asy-Syafi’i dan berkata: ‘Bertanyalah kalian kepada orang ini’.” (Siyar A’lam An-Nubala’, Adz-Dzahabi, 10/17)

Amalan dan Pemahaman Sufi yang Menyelisihi Pendapat Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu dan Ulama Madzhab Syafi'i

 Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak

Selain dalam masalah akidah, shufiyah juga menyelisihi Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu dan para ulama madzhab Syafi’i dalam perkara-perkara lainnya.

Masalah tidak sampainya kiriman bacaan Al-Qur’an
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berpendapat tidak sampainya kiriman pahala bacaan Al-Qur’an kepada orang telah mati. Sedangkan shufiyah justru paling getol melakukannya.
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata dalam kitabnya Al-Umm: “Akan sampai kepada mayit amalan orang lain dan amalan tiga perkara: haji yang dilakukan orang lain mewakili dirinya, shadaqah atas namanya atau yang mengqadha amalannya, dan doa. Adapun yang selain itu berupa shalat dan puasa adalah bagi pelakunya, tidak untuk si mayit.”

Sufi Menyelisihi Akidah Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu

 Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak

Satu kebohongan jika mereka mengklaim sebagai pengikut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu. Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu adalah Imam Ahlus Sunnah yang teguh dan kokoh di dalam berpegang dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Penulis Mukhalafatus Shufiyah lil Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata: “Kebanyakan orang yang menisbatkan dirinya kepada Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu tidaklah mengambil dari beliau kecuali dalam perkara fiqih dan ibadah yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Namun mereka tidak mengikuti jalan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu dalam masalah akidah.” (Mukhalafatush Shufiyah hal. 19)

Sabtu, 13 Februari 2010

The Difference between Men and Women in Islam

By Shaykh Yahya ibn Ali Al-Hajuri (may Allah preserve him)

Character and Creation:

1. Man was created from dirt and the woman was created from the rib.
2. Allah has decreed the menstrual cycle for the woman and not the man.
3. Men grow beards women don’t, but if she does it’s permissible for her to shave it.
4. Women are deficient in their intellect and religion. i.e A woman witness = ½ a man and during menses she doesn’t pray and fast.
5. The men have been given strength over women.

Jumat, 12 Februari 2010

Make a bootable USB installer for Windows XP, Vista, 7 with WinToFlash


 
Alhamdulilah,pada kesempatan kali ini saya akan memberi menyajikan sebuah software yang sangat membantu kita dikala system OS Windows kita lagi error,mungkin karena ada file di system yang hilang,kena virus atau faktor yang lain.Walhasil kita jadi gundah gulana apalagi banyak tugas menumpuk dimeja kerja kita,atau kita mau ndengerin kajian islam ilmiyyah maupun murottal .

Kamis, 11 Februari 2010

Partition Manager For Windows XP/VISTA/Windows 7 32/64 bit


   Alhamdulilah  sampai saat ini kita semua dalam keadaan sehat wal afiat atas anugerah yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallama ,keluarganya,sahabatnya dan segenap kaum muslimin yang mengikuti sunnah-sunnah beliau sampai hari ini.
   Saudaraku semua,pada kali ini kami akan memberikan software gratis yang sangat diperlukan.Yaitu PArtition Wizard Home Edition 4.0,kalau dibandingkan dengan software yang lain,apakah EPM (easusu partition manager,atau paragon partition manager,Partition Wizard Home Edition jauh lebih hebat,s